Before you enter my blog, please read this following rules!

1. PLEASE DON'T BE A SILENT READER, It's like an appreciation to my hard work :). Actually, a simple thank you will do, but I will more grateful if you can share your thought regarding the post (comment, like, or share to others) ^^
2. DON'T SPAMMING

Thank You (;

Rabu, 13 Februari 2013

Apasih Valentine Itu?

Diposting oleh Arsita Berliana Putri di 03.19


Semua orang pasti udah tau yang namanya Valentine. Yups, Valentine atau disebut juga Valentine's Day adalah hari kasih sayang di mana orang-orang yang lagi jatuh cinta menyatakan cintanya, kasih orang yang di sayang hadiah dan lain sebagainya. Hari Valentine jatuh pada tanggal 14 Februari.

Cara merayakannya unik loh. Misalnya aja di Jepang, para cewek diwajibkan untuk memberi para cowok hadiah apapun dalam bentuk kasih sayang, terutama cokelat. Cokelat ini disebut dengan 'Giri-choka', dari kata 'Giri' yang berarti kewajiban dan 'choka' yang berarti cokelat. Loh, gak kebalik ya cewek yang ngasih cowok duluan? Enggak! Soalnya di Jepang ada yang namanya 'White Day'. Apa itu White Day? Pada hari ini, cowok yang udah dikasih sesuatu di hari Valentine, diharapkan untuk memberi sesuatu kembali. Ternyata gak cuma di Jepang aja yang gitu. Di negara-negara lain juga banyak yang seperti di Jepang. Beda lagi kalau di Barat, mereka lebih senang menggunakan hari Valentine untuk menyatakan cinta.

Apakah kalian tau asal-muasal hari Valentine yang sesungguhnya? Mungkin selama ini kita kerap merayakan hari Valentine tanpa mengetahui dari mana asal tradisi tersebut dan apa makna sesungguhnya. Yang selama ini kita tau hari Valentine itu adalah hari kasih sayang di mana orang-orang saling bertukar kado atau memberi cokelat. Atau ada juga yang beranggapan kalau hari Valentine itu hari buat nyari pasangan. Coba deh kita simak sejarah dari Valentine itu sendiri sebagai berikut,


Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
 
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.


PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
 
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
 
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

So, apakah kalian masih merayakan Valentine?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

thankyouu infonyaa;p